item(s)

Jumat, 05 September 2014

DATA FLOW DIAGRAM ( DFD )



DATA FLOW DIAGRAM

Add caption

Data Flow Diagram (DFD) adalah sebuah gambar diageam yang menggambarkan alur data, "darimana dan kemana sebuah data akan mengalir." dalam kehidupan sehari-hari, kata "dari mana" bisa diibaratkan dengan "sumber" dan kata "ke mana" bisa di ibaratkan sebagai "tujuan" jadi DFD menggambarkan "aliran data dari sumber ke tujuan".
representasi grafik dari sebuah sistem. DFD menggambarkan komponen-komponen sebuah sistem, aliran-aliran data di mana komponen-komponen tersebut, dan asal, tujuan, dan penyimpanan dari data tersebut.
Kita dapat menggunakan DFD untuk dua hal utama, yaitu untuk membuat
dokumentasi dari sistem informasi yang ada, atau untuk menyusun dokumentasi untuk sistem informasi yang baru.

Ada 3 (tiga) jenis DFD, yaitu ;
§  Context Diagram (CD)
§  DFD Fisik
§  DFD Logis

DFD Level
DFD dapat digambarkan dalam Diagram Context dan Level n. Huruf n dapat menggambarkan level dan proses di setiap lingkaran.
§  Diagram Context
§  Diagram Level n
§  DFD Logis
§  DFD Fisik



Context Diagram (CD)
Jenis pertama Context Diagram, adalah data flow diagram tingkat atas (DFD Top Level), yaitu diagram yang paling tidak detail, dari sebuah sistem informasi yang menggambarkan aliran-aliran data ke dalam dan ke luar sistem dan ke dalam dan ke luar entitas-entitas eksternal. (CD menggambarkan sistem dalam satu lingkaran dan hubungan dengan entitas luar. Lingkaran tersebut menggambarkan keseluruhan proses dalam sistem)

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggambar CD :
Terminologi sistem :
-        Batas Sistem adalah batas antara “daerah kepentingan sistem”.
-        Lingkungan Sistem adalah segala sesuatu yang berhubungan atau mempengaruhi sistem tersebut.
-        Interface adalah aliran yang menghubungkan sebuah sistem dengan linkungan sistem tersebut.
  
Diagram Level n / Data Flow Diagram Levelled
Dalam diagram N DFD dapat digunakan untuk menggambarkan diagram fisik maupun diagram diagram logis. Dimana Diagram Level n merupakan hasil pengembangan dari Context Diagram ke dalam komponen yang lebih detail tersebut disebut dengan top-down partitioning. Jika kita melakukan pengembangan dengan benar, kita akan mendapatkan DFD-DFD yang seimbang.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat DFD ialah:

Pemberian Nomor pada diagram level n dengan ketentuan sebagai berikut:
·         Setiap penurunan ke level yang lebih rendah harus mampu merepresentasikan proses tersebut dalam sepesifikasi proses yang jelas. Sehingga  seandainya belum cukup jelas  maka seharusnya diturunkan ke level yang lebih rendah.
·         Setiap penurunan harus dilakukan hanya jika perlu.
·         Tidak semua bagian dari sistem harus diturunkan dengan jumlah level  yang sama karena yang kompleks bisa saja diturunkan, dan yang sederhana mungkin tidak perlu diturunkan. Selain itu, karena tidak semua proses dalam level yang sama punya derajat kompleksitas yang sama juga.
·         Konfirmasikan DFD yang telah dibuat pada pemakai dengan cara top-down.
·         Aliran data yang masuk dan keluar pada suatu proses di level n harus berhubungan dengan aliran data yang masuk dan keluar pada level n+1. Dimana level n+1 tersebut mendefinisikan sub-proses pada level n tersebut.
·         Penyimpanan yang muncul pada level n harus didefinisikan kembali pada level n+1, sedangkan penyimpanan yang muncul pada level n tidak harus muncul pada level n-1 karena penyimpanan tersebut bersifat lokal.
·         Ketika mulai menurunkan DFD dari level tertinggi, cobalah untuk mengidentifikasi external events dimana sistem harus memberikan respon. External events dalam hal ini berarti suatu kejadian yang berkaitan dengan pengolahan data di luar sistem, dan menyebabkan sistem kita memberikan respon.



DFD Fisik
    Adalah representasi grafik dari sebuah sistem yang menunjukan entitas-entitas internal dan eksternal dari sistem tersebut, dan aliran-aliran data ke dalam dan keluar dari entitas-entitas tersebut. Entitas-entitas internal adalah personel, tempat (sebuah bagian), atau mesin (misalnya, sebuah komputer) dalam sistem tersebut yang mentransformasikan data. Maka DFD fisik tidak menunjukkan apa yang dilakukan, tetapi menunjukkan  dimana, bagaimana, dan oleh siapa proses-proses dalam sebuah sistem dilakukan. (Tidak Bahas).
Perlu diperhatikan didalam memberikan keterangan di lingkaran-lingkaran (simbol proses) dan aliran-aliran data (simbol aliran data) dalam DFD fisik menggunakan label/keterangan dari kata benda untuk menunjukan bagaimana sistem mentransmisikan data antara lingkaran-lingkaran tersebut.

Misal-
Aliran Data      : Kas, Formulir 66W, Slip Setoran
Proses             : Cleck Penjualan, Kasir, Pembukuan, dll.


DFD Logis
    Adalah representasi grafik dari sebuah sistem yang menunjukkan proses-proses dalam sistem tersebut dan aliran-aliran data ke dalam dan ke luar dari proses-proses tersebut. Kita menggunakan DFD logis untuk membuat dokumentasi sebuah sistem informasi karena DFD logis dapat mewakili logika tersebut, yaitu apa yang dilakukan oleh sistem tersebut, tanpa perlu menspesifikasi dimana, bagaimana, dan oleh siapa proses-proses dalam sistem tersebut dilakukan.
Keuntungan dari DFD logis dibandingkan dengan DFD fisik adalah dapat memusatkan perhatian pada fungsi-funsi yang dilakukan sistem.
Perlu diperhatikan di dalam pemberian Keterangan/ Label;
·         Lingkaran-lingkaran (simbol proses) menjelaskan apa yang dilakukan sistem
Misal : Menerima Pembayaran, Mencatat Penjualan, Membandingkan kas dan Daftar Aliran
Misal : Pembayaran (bukan “Cek”, “Kas”, “ Kartu Kredit

       
Usulan dari analis ( berupa DFD dalam bab 4 ), beberapa hal yang umum yang mendapat perhatian dalam mendesain baru tersebut ialah:
§  Menggabungkan beberapa tugas menjadi Satu
§  Master Detail Update
§  Meminimalkan tugas-tugas yang tidak penting
§  Menghilangkan tugas-tugas yang duplikat
§  Menambahkan proses baru
§  Meminimalkan proses input
§  Menetapkan bagian mana yang harus dikerjakan komputer dan bagian mana yang harus dikerjakan manual

PENGGAMBARAN DFD
Tidak ada aturan baku untuk menggambarkan DFD, tapi dari berbagai

referensi yg ada, secara garis besar:

1. Buat diagram context

Diagram ini adalah diagram level tertinggi dari DFD yg menggambarkan

hubungan sistem dgn lingkungan luarnya.

Cara :

- Tentukan nama sistemnya.

- Tentukan batasan sistemnya.

- Tentukan terminator apa saja yg ada dalam sistem.

- Tentukan apa yg diterima/diberikan terminator dari/pada sistem.

- Gambarkan diagram context.


2. Buat diagram level Zero

Diagram ini adalah dekomposisi dari diagram Context.



Tujuan DFD adalah :
1. Memberikan indikasi mengenai bagaimana data ditransformasi pada saat data bergerak melalui sistem
2. Menggambarkan fungsi-fungsi(dan sub fungsi) yang mentransformasi aliran data

Manfaat DFD adalah : 
1.DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan,khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem.Dengan kata lain, 
2. DFD adalah alat pembuatan model yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem. DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program
Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi.

Syarat Memuat DFD

Syarat-syarat pembuatan DFD ini adalah :
1. Pemberian nama untuk tiap komponen DFD

2. Pemberian nomor pada komponen proses
3. Penggambaran DFD sesering mungkin agar enak dilihat
4. Penghindaran penggambaran DFD yang rumit
5. Pemastian DFD yang dibentuk itu konsiten secara logika


Tips-tips dalam membuat DFD

Berikut ini tips-tips dalam membuat DFD :
1.    Pilih notasi sehingga proses yang didekomposisi atau tidak didekomposisi dapat dibaca dengan mudah
2.    Nama proses harus terdiri dari kata kerja dan kata benda
3.    Nama yang dipakai untuk proses, data store, dataflow harus konsisten (identitas perlu)
4.    Setiap level harus konsisten aliran datanya dengan level sebelumnya
5.    Usahakan agar external entity pada setiap level konsisten peletakannya
6.    Banyaknya proses  yang disarankan pada setiap level tidak melebihi 7 proses
7.    Dekomposisi berdasarkan kelompok data lebih disarankan (memudahkan aliran data ke storage yang sama)
8.    Nama Proses yang umum hanya untuk prose yang masih akan didekomposisi
9.    Pada Proses yang sudah tidak didekomposisi, nama Proses dan nama Data harus sudah spesifik
10. Aliran ke storage harus melalui proses, tidak boleh langsung dari external entity
11. Aliran data untuk Proses Report .. : harus ada aliran keluar. Akan ada aliran masuk jika perlu parameter untuk mengaktifkan report
12. Aliran data yang tidak ada datastorenya harus diteliti, apakah memang tidak mencerminkan persisten entity (perlu disimpan dalam file/tabel), yaitu kelak hanya akan menjadi variabel dalam program.


Langkah membuat/menggambar DFD

Tidak ada aturan baku untuk menggambarkan DFD. Tapi dari berbagai referensi yang ada, secara garis besar langkah untuk membuat DFD adalah
Identifikasi terlebih dahulu semua entitas luar, input dan ouput yang terlibat di sistem.Diagram ini adalah diagram level tertinggi dari DFD yang menggambarkan hubungan sistem dengan lingkungan luarnya.
Caranya :
§  Tentukan nama sistemnya.
§  Tentukan batasan sistemnya.
§  Tentukan terminator apa saja yang ada dalam sistem.
§  Tentukan apa yang diterima/diberikan external entity dari/ke sistem.
§  Gambarkan diagram konteks.
 

BUAT DIAGRAM LEVEL ZERO (OVERVIEW DIAGRAM)

Diagram ini adalah dekomposisi dari diagram konteks.
Caranya :
  • Tentukan proses utama yang ada pada sistem.
  • Tentukan apa yang diberikan/diterima masing-masing proses ke/dari sistem sambil memperhatikan konsep keseimbangan (alur data yang keluar/masuk dari suatu level harus sama dengan alur data yang masuk/keluar pada level berikutnya).
  • Apabila diperlukan, munculkan data store (master) sebagai sumber maupun tujuan alur data.
  • Hindari perpotongan arus data
  • Beri nomor pada proses utama (nomor tidak menunjukkan urutan proses)

Kesalahan dalan pembuatan DFD

Umumnya kesalahan dalam pembuatan   DFD adalah :

1.    Proses mempunyai input tetapi tidak menghasilkan output. Kesalahan ini disebut dengan black hole (lubang hitam), karena data masuk ke dalam proses dan lenyap tidak berbekas seperti dimasukkan ke dalam lubang hitam.
2.    Proses menghasilkan output tetapi tidak pernah menerima input. Kesalahan ini disebut dengan miracle (ajaib), karena ajaib dihasilkan output tanpa pernah menerima input.
3.    Input yang masuk tidak sesuai dengan kebutuhan proses
4.    Data Store tidak memiliki keluaran
5.    Data Store tidak memiliki masukan
6.    Hubungan langsung antar entitas luar
7.    Masukan langsung entitas data store
8.    Keluaran langsun dari data store ke Entitas  luar
9.    Hubungan langsung antar data store
   10. Data masukan dan keluaran yang tidak bersesuain dalam data stor.
 
 
 

Quantity : Add to Cart

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Blogroll

About

Blogger templates